Posisi BAB Yang Benar Adalah Jongkok

Entah siapa yang memulai cara bab dengan duduk. Posisi yang umum dan trendy di masyarakat perkotaan. Hampir semua toilet mewah berbentuk toilet duduk dan bukan jongkok. Padahal, posisi bab dengan duduk itu tidak sehat, perlu mengejan, dan kotoran keluar tidak tuntas. Sebuah produksi masyarakat atas yang tidak sehat persis seperti sepatu hak tinggi, menyakitkan namun dikatakan berkelas.

Terus bagaimana posisi bab yang benar? Mestinya ini bisa dirasakan sendiri, membedakannya sendiri, ketika jongkok dan duduk. Saat bab dengan duduk posisi lubang anus tidak terbuka sempurna, kita perlu melakukan dorongan ekstra dengan memompa paru-paru untuk mengejan, ya persis seperti ketika meniup balon. Bedakan dengan ketika bab dengan jongkok.

Cara BAB Yang Benar Adalah Jongkok


Sebagaimana dikatakan ahli Gastroenterology, Henry L. Bockus seperti yang dilansir di Asiaone, bahwa ketika buang air besar, posisi yang benar adalah jongkok bukan duduk. Posisi jongkok memberi tekanan sehingga kotoran akan lebih mudah keluar.

Ia mengatakan:
"Postur yang ideal untuk buang air besar adalah posisi jongkok, dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intraabdomen meningkat, sehingga mendorong kotoran untuk keluar,"


Posisi perut yang tergambar di atas tidak terjadi ketika buang air besar dengan toilet duduk. Ketika BAB duduk kita dalam kondisi kontinensia dan perlu bantuan mengejan agar kotoran keluar. Padahal untuk melakukan ini prosesnya sulit dan tidak tuntas. Pada posisi BAB dengan jongkok tekanan paha dapat memberi tekanan secara alamiah untuk kotoran keluar, sehingga kita tidak perlu mengejan.

Ia juga menerangkan:

When you poop, the puborectalis muscle loosens its hold on the rectum to allow waste to flow out. However, in the sitting position, the hold is only relaxed partially. In the squatting posture, the hold is completely relaxed, allowing for a smoother passage.

Dengan demikian otot puborectalis masih menarik saluran pencernaan yang mengakibatkan kotoran tidak langsung terdorong keluar tapi masih haru berbelok mengikuti tarikan otot. Saat BAB dengan jongkok, otot tersebut terelaksasi dengan sempurna sehingga kotoran dapat langsung terdorong keluar.


Bagaimana? Ternyata cara BAB orang desa lebih sehat daripada orang kota dan penghuni hotel. Itulah beberapa rahasia orang desa yang tidak mudah terkena serangan penyakit dalam, karena cara mereka BAB dan aktivitas kesehariannya lebih sehat.

Cara bab dengan duduk dan model toilet buruk seperti toilet yang umum di perkotaan ini disinyalir sebagai penyumbang beberapa masalah kesehatan pencernaan seperti sembelit, wasir, kembung, dan masalah kandung kemih (survey 2003 yang dirilis di jurnal Digestive Diseases and Sciences)


Itulah penjelasan ilmiah posisi bab yang benar adalah jongkok dan bukan duduk. Meski ini sudah kadung menjadi kebiasaan masyarakat kota, tentunya merubahnya menjadi lebih sehat bisa dimulai sekarang. Sampai-sampai Bockus sendiri menyindir akan susah merubah kebiasaan ini.

Judul artikel: Posisi BAB Yang Benar Adalah Jongkok
Kategori :
Diposting pada: Kamis, September 19, 2013
Link Tautan: http://kangbull.blogspot.com/2013/09/posisi-bab-yang-benar-adalah-jongkok.html
Mari berbagi pengetahuan dengan menyebarkan artikel ini melalui akun sosial, Facebook, Twitter, dan Google+ Anda. Kebiasaan kecil dan ringan tapi besar untuk menambah wawasan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan-sungkan kasih komentar ya ...
Mari kita berdiskusi dan menuangkan ide dengan sopan dan bebas.